Rabu, 15 Maret 2017

SEDEKAH BUMI

Sugeng enjang, sonten, dalu para sedulur

Kalian tahu kan gue dari kota Juwana, di kota kelahiran gue ini sering banget ada tradisi atau ritual-ritual gitu yang turun temurun harus dilakukan. Nah salah satunya yang akan gue bahas yaitu Sedekah Bumi. Mungkin kedengarannya aneh buat kalian, sedekah bumi adalah ungkapan syukur atas bumi yang menumbuhkan banyak tanaman atau sesuatu yang bisa membuat orang mendapatkan rejeki. Di setiap acara sedekah bumi masyarakat selalu membawa hasil bumi yang mereka peroleh misalnya kacang-kacangan, beras dll. Di kota gue setiap tahun selalu merayakan dan setiap tahun tanggalnya beda-beda tergantung dari kesepakatan bersama. Sedekah bumi biasanya diselenggarakan oleh anak-anak karang taruna setempat.

Awalnya sedekah bumi hanya membawa hasil bumi yang kemudian dijadikan satu dibawa ke kapunden lalu didoakan. Kapunden adalah makam seseorang yang dianggap sebagai pelindung desa. Semakin berkembangnya jaman tradisi sedekah bumi tidak hanya membawa makanan lalu didoakan saja, tapi masyarakat juga antusias untuk membuat karnaval juga. Karnaval ini memutari satu desa dan biasanya dimulai pukul 14.00 sampai selesai. Karnaval ini wajib diikuti oleh setiap RT RW, mereka bebas memilih pertunjukan apa yang akan di tunjukan. Tidak hanya anak muda saja tapi orang tua juga ikut berpartisipasi berbau menjadi satu. 


Marching Band Waria

Marching Band Waria
Tidak hanya marching band waria saja, tapi ada juga mobil yang dihias menggunakan hasil bumi, wayang orang, gunungan hasil bumi, barongsai, karakter karton yang dibuat besar, dangdutan dll.


Dangdutan dan Wayang Orang
Vespa Yang Dimodifikasi
Karakter yang dibuat anak karang taruna
Karakter animasi lain

Barongsai

Karakter animasi yang dihias gunungan hasil bumi

Gunungan hasil bumi di balai desa
Setelah mengelilingi desa selesai semua peserta kumpul dibalai desaa. Kemudian gunungan makanan dan mobil-mobil yang dihias dengan hasil bumi dikumpulkan jadi satu, lalu orang-orang berebutan mengambilnya sedulur. Tapi biasanya gue gak pernah ikutan rebutan, karena pengalaman gue kalau ikut gak dapet hasil bumi tapi dapetnya cakaran di pipi, jambakan rambut, dan sandal putus, elah Ya itu mah nasib lu aje wkwkwk.



Antusias warga luar daerah

Dengan adanya karnaval ini, tidak hanya warga sekitar yang melihat tapi ada juga beberapa masyarakat dari luar daerah yang datang ke Juwanauntuk menyaksikan karnaval tersebut. Gue sih berharapnya tradisi ini bisa terus dilakukan dan dapat dijadikan sebagai potensi wisata.









Sekian postingan gue sedulur, semoga bermanfaat ya kalau sedulur pada penasaran yuk kapan-kapan kalau ada acara sedekah bumi main ke rumah gue. See u next post sedulur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar